Hari yang indah. Hari ibu. Begitu kata mereka. Tayangan-tayangan televisi mulai menampilkan sosok ibu dari berbagai perspektif. Ibu diagung-agungkan. Bahkan tayangan infotainment menunda gosip-gosip hot demi mengedepankan selebriti mencium pipi ibunya.
Tapi kenapa? Kenapa hanya pada tanggal 22 Desember, ibu-ibu di Indonesia mendapat perhatian khusus? Hanya pada tanggal 22 Desember mereka mendapatkan kecupan, kado, dan perilaku manis dari anak-anak mereka. Lantas, ke manakah perginya apresiasi buat mereka di sisa 364 hari lainnya?
Bagi saya, setiap hari adalah hari ibu. Setiap hari, setiap jam, setiap detik, mama saya selalu ada dalam pikiran saya. Serius, Mom, You're always on my mind. Semakin saya bertambah dewasa saya semakin cinta sama mama. Sumpah. Apalagi sejak beberapa pelajaran berharga yang saya dapatkan bahwa orang-orang di luar sana tidak ada yang mau dan mampu sencintai saya sepenuh, setinggi, sebesar, sedalam, seluas mama mencintai saya.
Sungguh. Lagu yang kita pelajari sejak masih memakai popok dan main kejar-kejaran di lapangan TK adalah nyata.
Kasih ibu kepada betaTak terhingga sepanjang masaHanya memberiTak harap kembaliBagai sang surya menyinari dunia
Bagi saya, setiap hari adalah hari ibu. Setiap hari, cinta saya pada mama selalu tumbuh dan berkembang, menghasilkan bunga yang indah. Bunga yang indah, tapi tetap tak seindah mama.
Mama. Love you forever.
U're the best I've ever had
~FeN~
0 thoughts:
Post a Comment