Monday, December 28, 2009

A murmur

As time goes by, I feel like being pushed to the corner. My voice is never heard, my question is never answered, my request is never accepted, and my anger is not allowed to come out. I am tired of hanging on this fluctuation. I am tired of holding the emotions. I am tired of stepping back over and over. I am sick.

And today, it's raining. Perfect, as my heart cries, the sky is doing the same.

U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Saturday, December 26, 2009

...


Sometimes it's just unfair
My heart cries but you don't even listen
I complain but you never admit
My tears roll down but your anger bursts out

I just want you to work it out with me
Because I'm sure we can
I hope you understand



U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Friday, December 25, 2009

Dua Ribu Sembilan

Tanpa terasa, hari ini adalah hari natal. 25 Desember, hari kelahiran Yesus Kristus. Tanpa terasa, seminggu lagi semua kalender akan berganti, 2009 akan pergi diganti 2010. Tanpa terasa, tak sampai 2 bulan lagi aku kepalaku akan bertambah satu. Yes, I will enter the world of twenties. Oh My, I'm not ready!!!

Tahun ini, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ada yang datang dan ada yang pergi. Ada suka cita, ada pula duka lara. Ada tawa, ada pula tangis. Ada cinta, dan ada pula benci. Semuanya bercampur menjadi satu di dalam bejana hidup selama 365 hari tanpa henti.

Begitu banyak hal yang terjadi di tahun 2009 ini. Kasus Antasari Azhar, gempa di Padang dan berbagai daerah di Indonesia, perang kreasi antara Indonesia dan Malaysia yang tak usai-usai, kasus Prita Mulyasari, Pemilihan Umum 2009, hari batik sedunia, fenomena 2012, kasus Bank Century, dan kasus Luna Maya hanyalah segelintir dari sekian banyak kejadian-kejadian yang terjadi di Indonesia. Begitu banyak hal yang bisa terjadi dalam kurun waktu yang begitu singkat.

Bahkan dalam kehidupan pribadi saya sendiri, banyak sekali perubahan yang terjadi. Ada yang datang, ada pula yang pergi. Ada ikatan yang semakin mengencang, ada pula simpul yang semakin mengendur. Ada kebahagiaan yang membuncah, ada pula air mata yang menetes. 2009 is really a year!!!

(+) Luka yang begitu besar dalam salah satu fragmen hidup saya berhasil sembuh. Atas bantuan beberapa orang yang mencintai saya, luka itu berhasil menutup dengan sempurna. Terima kasih semuanya.

(+) Hati saya menemukan tempatnya bersandar. Sekarang saya sudah punya tempat untuk melakukan segalanya. Semoga hati ini terus terpaut hingga mentari tenggelam di ufuk barat. Terima kasih untuk segala perjuanganmu, Andri Soenoyo. Sekarang saatnya kita berjuang bersama. Mungkin jalan kita tak selalu lurus dan mulus, tapi kerikil-kerikil itu juga mampu memaknai perjalanan kita. Je t'aime, mon cheri.

(+) Satu lagi sahabat masuk ke kehidupan saya. Terima kasih, Karena sebuah pengalaman hidup mengerikan dan luka mendalam dari orang yang sama yang pernah sama-sama kami alami, somehow, kami terikat. Semoga ikatan ini akan abadi selamanya.Terima kasih, Yessy.

(+) Keinginan saya untuk kembali aktif dalam dunia organisasi terwujud di tahun ini. Dua posisi penting di dua organisasi yang berbeda saya jalani di tahun ini. Saya sibuk, iya. Saya pusing dan stres, iya. Saya terkadang merasa over occupied, tentu saja. Tapi saya menikmatinya.

(+) Saya sudah mampu mengendarai mobil sekarang. Ya, mungkin kemampuan saya belum sempurna. Saya hanya mampu mengendarai mobil automatic, saya masih sangat bodoh dalam urusan parkir, mental saya masih ciut bila berhadapan dengan situasi sulit. Namun setidaknya, saya sudah mampu keluar rumah tanpa perlu merepotkan papa dan mama. Terima kasih atas pelatihannya, Papa.

(+) Saya mendapatkan beberapa teman baru di tahun ini dan saya bahagia. Komite CEE Club, komite ICN, para performer ICN, teman-teman CEE yang selama ini tidak saya kenal, Velia, dan masih banyak lagi teman-teman baru lainnya telah mewarnai 2009 saya. Terima kasih semuanya.

(+) Insomnia dan migrain yang sempat saya alami selama setengah tahun pertama berhasil sembuh. Mungkin karena saya sudah berobat ke dokter, mungkin karena saya sudah menjalani serangkaian tes, atau mungkin karena kondisi psikologis saya yang sudah membaik. Apa pun itu, sekarang saya sudah sembuh.

Namun ada juga hal-hal yang tak sesuai dengan keinginan saya terjadi di tahun ini.

(-) Saya tiga kali terjatuh di tahun ini. Dua kali jatuh tersungkur hingga lutut saya memar dan cacat dan satu kali jatuh pingsan hingga masuk rumah sakit. Ya, saya akui, pengalaman masuk rumah sakit itu sebuah pengalaman yang cukup seru, tapi lebih baik tidak terulang. Haha.

(-) Kamar singel yang saya impikan tak bisa saya dapatkan. Saya malah terdampar bersama seseorang yang super egois dan mau menang sendiri di bawah atap yang sama. Tak perlu saya ceritakan bagaimana kronologisnya, yang penting saya tersiksa selama setengah tahun terakhir bersama dengan dirinya.

(-) Satu lagi sahabat saya pergi. Mulanya saya kira dia benar-benar sahabat saya, mulanya saya pikir dia tak akan pernah pergi dari hidup saya, mulanya saya yakin persahabatan ini akan bertahan selamanya. Namun ternyata, semua itu salah besar. Sepertinya dia telah mengenyahkan saya dari kehidupannya sekarang. SMS saya tak pernah dibalas, mengisi wall-nya pun percuma. Saya sudah putus asa.

2009 akan segera pergi, tapi 2009 akan selalu ada di hati.
Terima kasih, Semesta!!!

U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Tuesday, December 15, 2009

Never sick of home

I'm home, yes I'm home.

After this long long journey, finally, I get back to where I am supposed to be. Yeah, I am home. I am totally home, physically and mentally. And I am happy about this.

This is a place where I can be anything I want: I can be myself of course, I can also be a daddy's little girl or a stubborn daughter, I can also pretend that I am a total jobless person (by cuddling on bed for all day long), and I can be any random character I want.

Home is a place for me to be free from any worries. The whole world can be torturing me, but in this tiny place, I am safe, I am secured, I am loved. And I am sure, that's enough.

The love from home is the most complete thing in this world.

The love is the home, the home is the love.

U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Friday, December 11, 2009

Happy Christmas!!!


Santa is coming to the town. Yeah, Christmas is approaching and the joy have been appearing anywhere. As I wandered along the town, I found a lot of people acted as if they were tourists (including me, of course) and I felt a strong atmosphere of Christmas. Although I am not celebrating it, Christmas is sure a happy time!!!

And, my wish for Christmas is:

  • A bag organizer
  • A white ELLE hand bag I found in Tangs
  • A Spongebob tee
  • Some cute dresses
  • The Lost Symbol
  • An Ipod
  • A pair of not-too-high heels
  • A concession card
  • A pouch for Louise
  • A hair clip
Yeah, yeah, Christmas is just my excuse for getting more wishes. LOL.

Happy Christmas, Guys!!!


U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Wednesday, December 09, 2009

Resolusi yang terus berevolusi

Tanpa terasa, kalender yang hari demi hari dirobek sudah semakin tipis. Tinggal dua puluh hari lagi, siklus itu akan terulang lagi: terompet tahun baru akan ditiup lagi, resolusi akan dibuat lagi, keinginan-keinginan untuk jadi lebih baik akan diungkapkan lagi, dan umur semua manusia akan bertambah satu lagi.

Sesungguhnya pergantian tahun hanyalah sebuah tombol 'restart' bagi dunia. Bumi kembali pada posisi awalnya setelah merevolusi matahari 360 derajat, ia kembali ke titik nol, usaha yang dihasilkan juga nol. Tak ada perpindahan. Yang ada hanyalah pengulangan.

Lihat bagaimana alam begitu baik pada kita semua, alam memberikan kesempatan yang tak ada habis-habisnya kepada umat manusia untuk kembali ke garis start dan memperbaiki hidup. Siklus yang tak pernah habis, pengulangan terus-menerus, mengapa? Karena manusia tak akan pernah sempurna, selalu saja ada cacat dalam 360 derajar revolusi bumi terhadap matahari dan alam begitu perfeksionis, selalu memberikan kesempatan kepada manusia untuk belajar dan berubah.

Namun terkadang, manusia tak menggunakan apa yang telah alam berikan kepada mereka. Mereka menganggap pergantian tahun hanyalah sebuah gapura sebuah lorong. Mereka hanya melewati tempat itu dan tak melakukan apa-apa. Manusia tidak sadar bahwa siklus yang berulang-ulang itu adalah untuk mereka berbenah dan berubah. Manusia terlalu sombong, menganggap dirinya sendiri sempurna, tanpa celah.

Bagaimana semesta memberi dan bagaimana manusia menerima terkadang tidak berbanding lurus. Manusia terus-menerus menyia-nyiakan tahun demi tahun yang mereka dapat, tapi alam terus menerus memberi. Semesta, sungguh sempurna.

Saya sendiri terkadang menyia-nyiakan tahun demi tahun yang saya jalani. Hampir dua puluh tahun saya mondar-mandir di dunia ini, tapi mungkin waktu yang benar-benar efektif saya gunakan hanya sepertiga, atau malah kurang. Namun, saya selalu punya keinginan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik: lebih berguna bagi orang tua saya, lebih disenangi teman-teman saya, lebih bermanfaat bagi orang-orang di sekitar saya, dan lebih-lebih lainnya.

Mungkin tak semua resolusi saya di tahun ini terlaksana dengan baik, tapi sungguh, saya berusaha untuk resolusi saya.

Rseolusi 2009 saya bisa dilihat di link ini.

Apakah saya menjalankan resolusi saya dengan baik?

1. Saya mau lebih terbuka. Saya ngga mau ansos sampe overdosis
Itulah resolusi pertama saya di tahun 2009. Dan kini, saya sadar, saya benar-benar menjalankan resolusi saya. Saya kembali aktif dalam kegiatan organisasi. Saya menjalankan peran saya sebagai Kapten Scrabble Indonesia di IG 2009, saya menduduki jabatan Creative Director untuk ICN 2010, dan saya terpilih menjadi Honorary General Secretary untuk CEE Club 19th Management Committee. Saya berjalan ke arah yang positif, saya mulai mengenal kembali orang-orang yang baru, saya mulai aktif menyumbangkan pikiran-tenaga-usaha saya untuk kepentingan orang banyak. Memang, masih ada tawaran-tawaran posisi yang saya tolak, tapi itu semata-mata hanya karena saya tak sanggup membagi waktu saya, bukan karena ketakutan saya untuk berinteraksi dengan sesama.
Status: completed

2. Saya mau jadi orang yang ngga mudah tersinggung.
Itu resolusi kedua saya. Namun, harus saya akui, resolusi ini kurang berhasil. Saya tetap mudah tersinggung walaupun dalam kadar yang sudah berbeda. Saya lebih bisa menahan emosi saya walaupun sakit hati masih sering melanda saya. Sungguh, saya masih harus banyak belajar. Saya harus jadi kuat dan lapang dada.
Status: new version is required

3. Saya mau jadi lebih positif.
Untuk yang satu ini, saya merasa saya sudah cukup berkembang. Saya mencoba melihat semuanya dari sudut pandang yang berbeda, dan saya mencoba menerima perlakuan orang lain terhadap saya yang terkadang saya anggap egois atau menyudutkan saya. Mungkin terkadang saya masih terjerembab dalam ritual mengasihani diri sendiri, tapi saya benar-benar berusaha untuk bangkit.
Status: upgrading

4. Saya mau jadi orang yang lebih bisa bersenang-senang
Saya cukup puas dengan pencapaian saya di resolusi ini. Sungguh, saya jadi orang yang jauh lebih easy going di tahun ini. Jika tahun lalu saya begitu terikat dengan status saya sebagai pelajar, tahun ini saya belajar untuk lebih menyeimbangkan dunia pergaulan dan studi saya. Waktu-waktu kosong yang diisi meeting, weekend yang diisi kegiatan-kegiatan di luar kampus, dan jam-jam kosong yang diisi dengan internet sungguh merupakan pelarian yang luar biasa dari kehidupan yang penuh buku-buku. Namun hasilnya, pelajaran saya keteteran.
Status: completed, but virus is detected.

Menjalankan resolusi bukanlah sebuah hal yang mudah, tapi saya tetap akan berusaha untuk resolusi saya. Saya akan terus berusaha jadi orang yang lebih baik untuk diri saya sendiri, keluarga, sesama, dan untuk dunia di masa yang akan datang.

Selamat akhir tahun!!!

U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Tuesday, December 08, 2009

Taman



Tanpa pernah kusadari, sejak bertahun-tahun yang lalu, hidupku penuh dengan dirimu. Jemariku yang setiap malam menari-nari lincah di atas tombol-tombol keyboard komputerku selalu asyik bercerita tentang dirimu: bagaimana ekspresimu setiap kali melihatku keluar dari rumah dengan outfit yang berbeda-beda, bagaimana pandanganmu setiap kali aku mulai membuka mulut untuk mengeluarkan ocehan-ocehan berkepanjangan tanpa akhir, bagaimana tanggapanmu akan kisah cintaku yang fluktuatif, seperti ombak yang sesekali menggulung dan sesekali menerjang hebat, bagaimana ini, dan bagaimana itu. Semua serba dirimu, walaupun di hatiku hinggap beragam-ragam kupu-kupu, mulai dari yang berwarna gelap,bersayap lebar dan gagah, bercorak polkadot atau garis-garis, hingga yang tak punya sayap.
Persahabatan kita begitu indah, tanpa syarat. Hanya padamulah aku bisa jadi diriku sendiri, bercerita apa pun yang aku mau, bertingkah sekonyol-konyolnya aku. Hanya padamulah aku tak takut menunjukkan sepenuhnya diriku, terang dan gelapnya aku. Aku begitu yakin, begitu berani untuk menyimpulkan, bahwa tak akan ada cinta di antara kita.
There are a lot of possibilities, but one thing for sure, I will never fall for you and you will never fall for me,” begitu ujarku padamu. Aku dan dirimu, tak perlu berebut saling menjatuhkan serbuk-serbuk cinta karena serbuk-serbuk itu hanya imaji semata. Kita berdua punya tiga dunia: kau dan berkeranjang-keranjang bunga-bungamu, aku dan beragam-ragam kupu-kupuku, dan kita dengan taman tanpa satu pun bunga dan kupu-kupu.
Aku ingat, waktu itu kita masih SMA, saat kau tiba-tiba datang ke rumahku, berhujan-hujan, begitu pasrah akan siraman kerinduan langit pada bumi yang mengguyur habis kemeja kotak-kotakmu, sambil menangis. Itu pertama dan terakhir kalinya kulihat kau berderai air mata, terisak-isak, tanpa sepatah kata pun. Tak ada untaian-untaian kata-kata manis keluar dari mulutku untuk menenangkanmu, menanyakan apa yang terjadi, atau sekadar sok tahu menceramahimu. Aku tahu aku hanya perlu ada di sana, menemani napasmu naik turun tak teratur sampai kau puas, lalu mengizinkanmu pergi untuk main lagi dengan duniamu.
Aku juga ingat, tiga bulan yang lalu, di kampus, saat aku mengetuk-ngetuk kaca mobilmu dengan cara yang begitu barbar, memaksa salah satu bungamu untuk keluar sambil cemberut dari romantisme kalian, duduk di sebelahmu, dan mulai mengoceh panjang pendek tentang apa yang baru saja kualami. Aku dicium paksa. Aku marah, aku kesal, aku menangis. Dan dirimu, apa yang kau lakukan? Tanpa kata, tanpa sedikit pun kata, kau keluar dari mobilmu, membanting pintu dengan kesal, menghambur ke bajingan itu, menghantamnya dengan tinjumu, lalu tersenyum puas menghadapku yang tergopoh-gopoh mengejarmu lalu bengong melihat apa yang kau lakukan untuk membelaku. Aku lega punya dirimu dan kau bahagia bisa melindungiku, walaupun terlambat. Tak perlu sedikit pun kata di antara kita.
Begitulah persahabatan kita berdua, tanpa satu pun bunga atau kupu-kupu, begitu indah, hanya kita berdua di dalamnya, sesuka kita.
Bunyi klakson Toyota Innova-mu membuyarkan lamunanku. Untuk terakhir kalinya mematut diri di depan cermin setinggi dua meter, aku membenarkan letak pita yang menghiasi bajuku hari ini. Aku berlari keluar, mendapati dirimu tengah mengetuk-ngetukkan jari-jarimu di atas kemudi, pertanda kau sudah mulai tak sabar menunggu. Aku segera berlari dan secepat-cepatnya memposisikan diri di sebelahmu.
Melihat aku masuk, ekspresimu berubah. Entah apa artinya ekspresi hari ini. Apakah aku terlihat jelek? Apakah aku terlihat gendut? Apakah baju ini tak cocok untukku? Apakah rambutku terlalu berantakan? Apakah aku berdandan terlalu berlebihan untuk undangan dinner ini?
“Kenapa? Jelek, ya?” tanyaku perlahan.
Kau menggeleng dan tersenyum, “Nggak. Cantik, kok,” katamu pelan.
Aku tahu yang kau katakan adalah kejujuran. Kata ‘kepalsuan’ tak pernah ada dalam kamus persahabatan kita. Jika aku kelihatan jelek, pasti kau akan bilang jelek sekali dan jika aku terlihat cantik, kau pasti akan secara tulus memujiku. Aku ingat, sejak dulu, kaulah orang pertama yang selalu melihat dan menilaiku sebelum pergi nge-date bersama kupu-kupuku, entah yang bercorak polkadot atau pun yang tak bersayap. Jika aku terlihat jelek, gendut, atau lebai, kau akan menggeleng-geleng dan kembali menekuni tabloid yang kau baca. Sebaliknya, anggukan-anggukan kepalamu selalu membuat kepercayaan diriku membuncah. Kejujuran itu selalu tersampaikan, walaupun tanpa sedikit pun kata-kata.
Aku tersenyum, lega, “So, ngapain kamu ngajak aku dinner? Any special occasion?”
Lagi-lagi kau tersenyum, tapi kali ini tanpa kata. Innova silver-mu meluncur dengan mulus di atas aspal yang mengkilap disinari mentari senja yang sedikit terdistorsi di ufuk barat sana. Tanpa kata, hanya ada senyummu dan kebingunganku sepanjang perjalanan menuju restoran mewah yang tak pernah kudatangi sekali pun.
Kau membukakan pintu untukku dan seumur-umur, baru kali inilah kau memperlakukanku seperti ini. Aku hanya diam, membiarkanmu mengiringku memasuki restoran itu. Meja dan kursi mewah tertata rapi mengelilingi sebuah panggung mewah dengan lampu-lampu Kristal di atasnya. Aku mengamati pemain saxophone yang sedang mengalunkan nada-nada indah dari sebuah lagu yang tak kukenal.
Matamu menjelajah, seperti mencari seseorang. “Sebelah sana,” bisikmu sambil menggandengku menjauh dari pintu masuk.
Kita berjalan menuju sebuah meja bulat bertaplak putih dengan empat kursi di sekelilingnya. Seorang wanita duduk memunggungi kita: rambutnya panjang dengan gelung-gelung anggun, gaun yang dipakainya berwarna hijau toska, kulitnya putih seputih susu. Kau menyentuh punggungnya dan ia menoleh lalu senyumnya mekar, begitu cantik.
“Ini Diandra, pacarku,” ucapmu pelan.
Bibirku tersenyum, tanganku terbuka menyalami gadis cantik itu, tapi ada sembilu menyayat-nyayat ulu hatiku hingga berdarah-darah. Tak ada sejarahnya kau campur adukkan hidupmu dengan dunia kita, tapi kini kau tambahkan bungamu ke dalam taman kosong kita. Maumu apa?
Walaupun tanpa kata, aku tahu, taman kita tak lagi sama. Hatiku yang berdarah-darah juga tak lagi sama.
Aku tak ingin ada bunga di taman kita. Aku mau taman kosong saja, hanya kau dan aku, sesuka kita berdua.

U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Thursday, December 03, 2009

One more step to be free

Exam is almost over!!!
Yea!!!

But I act as if my exam has really ended. *sob sob sob*

I MUST study!!!
But, I don't have any mood to do so.

Oh the smell of liberty is so appealing.




My brain is running now, imagining how I am going to spend my time after the exam. Sigh, I should think about my last exam, not what thing to do after it. Sigh, sigh, sigh.

Must do after exam!!!
  • Particulars of Shanghai Educational Trip Participant
  • ICN Booklet
  • ICN Photoshoot
  • ICN Meeting
  • IndoCEE Outing
  • Clean up this super messy room
  • Iron all my abandoned clothes 

Should (or should not) do after exam
  • PYP
  • Jogging
  • Swimming

Wish to do (spend money on?) after exam
  • Dresses
  • Bag organizer
  • Spongebob tee
  • Some novels
  • Facial
  • Smoothing

But before that, IMUSTUDY!!!!






U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments

Tuesday, December 01, 2009

Tense

Now I know why there are TENSES in my English grammar lesson

Because
Past and present are perpendicular to each other


U're the best I've ever had
~FeN~
Read Comments