Wednesday, July 08, 2009

Pilpres 2009, Saatnya Rakyat Bersuara


8 Juli 2009, satu hari berselang sejak bulan purnama kemarin malam, adalah salah satu hari terpenting dalam sejarah hidup Republik Indonesia. Keberadaan hari ini menentukan apa jadinya negara kita tercinta lima tahun mendatang, sepuluh tahun mendatang, atau mungkin ratusan tahun mendatang.

Pemilihan Presiden dilaksanakan hari ini dengan sistim pemilihan langsung oleh rakyat. Setiap warga negara mendapatkan hak suara yang sama untuk memilih salah satu dari tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden yang telah terdaftar. Kali ini adalah kali kedua di mana rakyat memilih langsung pasangan presiden dan calon presidennya setelah pada tahun 2004, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla memenangkan pemilihan putaran ke-2.

Jumlah pemilih yang mencapai seratus lima puluh juta jiwa dan jumlah tempat pemungutan suara yang tak kurang dari lima ratus ribu membuat hari ini menjadi hari yang sangat akbar bagi kita semua. Pesta demokrasi, begitu kata mereka.

Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden telah melalui berbagai tahap yang panjang untuk menampangkan foto mereka di selembar surat suara yang kita 'contreng' hari ini.

  1. Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto (Mega Pro Rakyat)
  2. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (Lanjutkan) http://ichwankalimasada.wordpress.com/
  3. Jusuf Kalla dan Wiranto (Lebih Cepat Lebih Baik) jk-wiranto-dalam

Ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden ini sibuk mencuri hati setiap rakyat Indonesia sejak mereka ditetapkan sebagai capres dan cawapres. Iklan-iklan televisi yang adorable dan impressive, banner-banner yang terpampang di sepanjang jalan raya, kampanye-kampanye dialogis di berbagai kota di Indonesia, kunjungan-kunjungan ke berbagai tempat yang super merakyat, dan jawaban-jawaban yang sungguh diplomatis di lima putaran debat capres cawapres yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum. Namun, sejak 4 Juli 2009, tak ada lagi yang bisa mereka lakukan selain berdoa dan berserah, karena dua ratus juta jiwa rakyat Indonesialah yang menentukan nasib mereka selanjutnya: apakah mereka akan menduduki kursi RI 1, ataukah mereka akan dipinggirkan dalam pemerintahan lima tahun mendatang?

Rakyat bisa melihat dengan mata kepala mereka sendiri selama masa kampanye ini, pasangan mana yang tulus mencintai rakyat dan pasangan mana yang hanya mengumbar-umbar janji. Rakyat juga mampu menilai dengan hati nurani mereka sendiri mengenai visi, misi, dan realisasi dari program kerja setiap pasangan. Dan hari ini, rakyat mampu menyuarakan aspirasi mereka. Hidup demokrasi!

Pemilihan Presiden kali ini adalah pemilihan pertama saya dan hingga saat ini, saat di mana matahari sudah hampir merangkak mencapai puncak kepala, saya belum mencelupkan kelingking saya di tinta biru yang mahal itu. Sebentar lagi saya akan ikut berpartisipasi dalam menentukan nasib Indonesia lima tahun mendatang. Doakan saya! *Lol, lebay*

U're the best I've ever had
~FeN~

0 thoughts: