Tuesday, February 08, 2011

Bintang Kembar

Sungguh merana si Bulan, cinta Bumi teramat sangat
Terus berputar dan berputar agar dilihat
Tak pernah berpaling walau Bumi rasa ia tak kasat
Begitu setia, gravitasi Bumi selalu jadi pusat hidupnya yang penat

Sungguh merana si Bumi, cinta Matahari tak terhingga
Tetap mengejar Matahari walau ada Bulan yang setia
Terus dan terus berputar berharap akan tampak di sudut mata
Tak inginkan Bulan, ia hanya ingin Matahari yang bercahaya

Sungguh merana si Matahari, cinta sesuatu yang terlalu jauh
Mencari-cari pusat Bima Sakti hingga bermandi peluh
Tak digubrisnya Bumi yang terus mencinta hingga rapuh
Hanya ingin mencari gravitasi yang menariknya, walau harus terus menunggu

Aku tak ingin jadi bulan, aku tak ingin jadi bumi, aku tak ingin jadi matahari. Aku tak ingin mencintai sesuatu yang tak pernah bisa mencintaiku. Aku tak ingin menjadi beban bagi orang yang kucinta. Aku tak ingin jadi bulan, jadi bumi, atau jadi matahari.

Aku juga tak ingin kau jadi bulan, jadi bumi, atau jadi matahari. Aku tak ingin kau mencintai sesuatu yang tak bisa mencintaimu. Aku tak ingin kau menjadi beban bagi mereka yang kau cinta. Aku tak ingin kau jadi bulan, jadi bumi, atau jadi matahari.

Aku tak mau kita saling mengejar, sementara yang lain terus menghindar. Aku tak mau cinta kita satu arah. Aku tak ingin hidup kita terkotak-kotak untuk mengejar sesuatu yang mengejar hal lain.

Aku ingin kita berdua jadi pusat gravitasi untuk satu sama lain. Aku mau jadi pusat gravitasimu, dan aku mau kau jadi pusat gravitasiku. Aku mau menarikmu ke medanku dan aku mau kau menarikku ke medanmu. Aku mau kita saling tarik menarik, saling berevolusi, saling mencintai.

Aku mau jadi bintang kembarmu dan aku mau kau jadi bintang kembarku. Aku mau kita saling mencinta, hingga akhir usia kita: jadi blackhole bersama-sama.

U're the best I've ever had
~FeN~

0 thoughts: