Friday, February 04, 2011

Cinta bukan karena Pinta

Perahu Kertas:
Segala sesuatu terasa berhenti bersuara bagi Kugy. Kecuali suara Remi yang berbicara padanya sehalus angin.
“Saya ingin tanya sama kamu, Gy,” ucap Remi. “Apakah Keenan pernah meminta buku ini dari kamu?”
Kugy bahkan tak bisa menemukan suaranya sendiri. Ia hanya bisa menggeleng.
“Lalu ... kenapa saya harus meminta untuk bisa kamu kasih?”
Sesuatu berhasil bergerak. Menembus kebisuan dan kebekuan yang mengunci Kugy. Sebutir air mata.
Seolah menyentuh boneka porselen, dengan teramat halus Remi menggenggam telapak kiri Kugy, tempat cincin pemberiannya melingkar. “Apakah kamu pernah minta cincin ini dari saya?”
Butir kedua. Dan Kugy kembali menggeleng.
“Lalu ... kenapa saya yang harus minta supaya kamu mau pakai?”
Kugy hampir tak bisa bernapas. Berusaha menekan isaknya sekuat tenaga. Namun, ia tidak berhasil. Isak pelan kini berhasil menembus kebisuan dan kebekuan.
Masih dengan kehalusan yang sama, kali ini Remi menarik lepas cincin di jari Kugy. Hati-hati. “Kalau nggak begini, saya akan selalu meminta kamu untuk mencintai saya, Gy. Semua yang kamu lakukan adalah karena saya meminta. Carilah orang yang nggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-segalanya.”
Bahu Kugy berguncang tanpa bisa lagi ia tahan. “Tapi ... orang itu kan kamu ... aku ... aku nggak pernah minta apa-apa ... tapi ... tapi, kamu kasih semuanya ...,” Kugy berkata terengah, di sela isakan dan desakan yang begitu kuat menyesak di dadanya.
“Iya, Gy,” Remi mengangguk sambil mengusap air mata di pipi Kugy, “kamu mungkin sudah ketemu. Saya yang belum,” suara Remi mulai bergetar. “Saya yang belum ...,” ucapnya lagi, separuh berbisik. Seolah ia sedang memberi tahu dirinya sendiri.

Dan hatiku perih meniti kata demi kata di bagian ini. Begitu sering manusia melakukan segala sesuatu untuk orang yang dicintainya, tapi yang dicinta justru tak mencintainya sebesar apa yang dirasakannya. Usaha sebesar apa pun tak akan berguna, justru hanya akan menambah beban yang menghimpit hati bagi kedua belah pihak.

Kenapa kita harus meminta untuk dicinta? Kenapa kita harus meminta untuk diperlakukan sama? Kenapa kita harus meminta untuk jadi istimewa?

Mungkin selama ini aku juga terlalu banyak meminta, meminta yang bukan hakku.

U're the best I've ever had
~FeN~

0 thoughts: