Monday, March 08, 2010

Juga sebuah pilihan

Pacaran? Backstreet? Saya yakin semuanya pernah mendengarkan istilah ini diucapkan oleh teman-teman yang sedang menjalin hubungan dengan seseorang tapi mereka memutuskan untuk tidak membiarkan satu atau lebih pihak mengetahui hubungan mereka sebenarnya.

Menurut http://www.dictionary.com/ ,
back-street   /ˈbækˌstrit/ Show Spelled[bak-street] Show IPA



–adjective


taking place in secrecy and often illegally: back-street political maneuvering; back-street drug dealing.

Jadi, pacaran backstreet berarti melakukan hubungan pacaran dalam sebuah kerahasiaan. Dan kemungkinan yang menyebabkan kerahasiaan itu adalah ilegalitas.

Ada yang terpaksa backstreet karena tidak mendapat restu dari orang tua. Mungkin orang tua menganggap si pacar tak cukup layak untuk anaknya. Mungkin juga orang tua masih belum mengizinkan si anak pacaran lantaran umurnya yang masih sangat muda. Atau, bisa jadi orang tua sudah memilihkan calon pendamping yang 'terbaik' buat si anak. Siapa yang tahu?

Ada yang backstreet karena masing-masing dari mereka masih punya gandengan di luar sana dan mereka terpaksa menyembunyikan hubungan mereka. Daripada merusak perasaan dua orang yang diselingkuhi, lebih baik dua orang yang selingkuh yang mengalah. Mungkin saja begitu pikir mereka.

Ada juga yang backstreet karena tak ingin pasarannya rusak. Popularitas akan menurun tajam bagi mereka yang sudah secara 'facebook' terikat dengan seseorang. Maka, untuk tetap menikmati manisnya dikejar-kejar dan dipuja-puja sejuta umat, jalan belakanglah yang dipilih.

Lain lagi dengan yang backstreet karena malas dibombardir dengan pertanyaan bertubi-tubi dari kanan, kiri, depan, dan belakang. Mereka lebih memilih diam dan menyembunyikan hubungan mereka karena bagi mereka pacaran adalah sebuah privasi, mungkin.

Tak menutup kemungkinan ada yang menjalani hubungan secara backstreet karena menginginkan sebuah petualangan. Kencan sembunyi-sembunyi, SMS-SMS rahasia, dan hal-hal yang hanya diketahui berdua dan tetap harus disimpan sebagai milik berdua saja menjadikan hubungan jadi lebih fluktuatif dan meningkatkan adrenalin. Backstreet itu seru bagi sebagian orang.

Tentu saja, ada banyak lagi hal yang melandasi keputusan pasangan-pasangan untuk merahasiakan atau mempublikasikan hubungan mereka. Namun, yang dihadapi oleh pasangan-pasangan yang menjalankan hubungan semacam ini kurang lebih sama.
  1. Tidak akan ada acara 'ngapel' atau jemput menjemput.
  2. Acara kencan akan jadi sangat terbatasi. Kemungkinan besar kencan akan dilakukan dalam rombongan besar dan tentu saja juga secara sembunyi-sembunyi. Jika mereka berhasil pergi berdua saja untuk kencan, leher mereka akan bertambah panjang sepulang kencan lantaran sibuk celingak-celinguk takut ketahuan.
  3. Dering-dering telepon jadi sangat jarang terdengar karena risiko ketahuan menjadi lebih besar. SMS akan jadi cara yang jauh lebih aman karena obrolan tidak akan terdengar.
  4. Akan ada beban moral karena menutupi sesuatu dari banyak pihak.

Ada yang menutupi hubungan dengan mengganti nama kontak si pacar di telepon genggamnya dengan nama seseorang secara random. Jaga-jaga kalau saja ada yang iseng mengecek . Ada juga yang tetap nekat pergi kencan tapi membohongi orang tua dengan mengatakan mau pergi belajar, atau hang out bersama teman-teman segender. Ada juga yang dengan tabahnya menjalani hubungan via SMS tanpa kencan dan restu.

Banyak alasan untuk memilih backstreet, banyak masalah yang akan dihadapi, dan banyak cara untuk menutupinya.
Backstreet, sebuah pilihan hidup.


U're the best I've ever had
~FeN~

0 thoughts: