Saturday, February 14, 2009

Everyday will be...

14 Februari, hari yang nampaknya sangat penting bagi umat manusia. Tanya kenapa? Mungkinkah karena hari ini adalah seminggu setelah kelahiran saya? Nampaknya bukan. Mana ada orang yang mau perduli dengan seminggu setelah hari ulang tahun saya. Ngga penting.

Lalu? Kejadian apa yang sebenarnya dirayakan oleh banyak orang pada tanggal 14 Februari ini? Ya, tentu saja, tak lain dan tak bukan, adalah hari kasih sayang, atau dalam bahasa kerennya, Valentine's day.

Valentine's day, hari kasih sayang, hari orang pacaran, hari di mana orang jomblo merasa tersingkirkan, hari tuker-tukeran coklat. Hmm, apakah itu benar?

Valentine's day telah dirayakan sejak zaman dahulu kala, tapi tidak pada konteks cinta-cintaan seperti sekarang. Pada zaman Roma kuno, 15 Februari dirayakan sebagai hari raya kesuburan. Pada zaman gereja katolik, 14 Februari digunakan untuk mengenang sosok martir yang bernama Santo Valentinus. Valentine's day sendiri mulai tersentuh romantisme pada abad pertengahan, ketika 14 Februari dipercaya sebagai waktu bagi burung-burung untuk mencari pasangan dan kawin, dan pasangan-pasangan biasanya bertukar catatan pada hari itu.

Dan, tak perlu dibantah lagi, arti dari Valentine's day semakin terdistorsi oleh kelihaian pedagang-pedagang kartu, coklat, bunga, dan boneka.

Kita sendiri dapat sangat merasakan bagaimana Valentine's day membangun suasana romantis yang demikian kentara sehingga seringkali kita malah merinding dibuatnya. Boneka. Coklat. Kartu ucapan. Puisi cinta. Bunga mawar. Candle light dinner. Valentine's day menjadi terlalu sempurna bagi manusia yang punya kekasih. Sebaliknya, hari ini seolah menjadi neraka bagi yang tidak punya pasangan.

Menurut saya, keberadaan Valentine's day dan kaitannya dengan cinta antara cowo dan cewe terlalu diekspos. Bagaimana tidak, hari yang seharusnya indah dan penuh cinta di mana-mana malah membuat banyak orang menjadi terbebani.

Siapa yang terbebani?

Pertama, manusia-manusia jomblo di seluruh dunia. Bayangkan, seminggu atau dua minggu sebelum Valentine's day pun, aura cinta sudah mengambang di mana-mana. Tentu saja hal ini akan membuat para jomblo sedih dan terbebani. Sadar atau tidak, pasti ada secuil tempat di hati kita yang menginginkan sedikit serpihan kebahagiaan yang ditawarkan oleh para pedagang kasih sayang.

Kedua, manusia-manusia yang sedang jatuh cinta. Kenapa mereka bisa terbebani? Yeah, tentu saja, mereka ingin menggunakan momen spesial ini untuk menunjukkan cinta mereka. Alhasil, mereka mulai pusing tujuh keliling memikirkan bagaimana cara menghadirkan acara yang spesial dan berkesan. Tentunya hal ini berimbas juga pada kantong dan tak menutup kemungkinan kerjaan-kerjaan yang lain jadi sedikit keteteran.

Ketiga, manusia-manusia yang tidak romantis tapi punya pacar. Yeah, sebenarnya mereka tidak akan mau repot-repot untuk Valentine's day, tapi apa mau dikata bila pasangan sudah sibuk menanyakan apa yang akan mereka lakukan di hari spesial itu. Posisi jadi serba salah. Tidak melakukan apa-apa, siap-siap saja dimarahi. Mau melakukan sesuatu, sebenarnya tak sesuai dengan kata hati.

Dan tentu saja, Valentine's day memberikan keuntungan yang tak terkira buat para pedagang kartu ucapan, bunga, coklat, permen, boneka, dan perhiasan.

Yah, inilah hidup. Manusia dikendalikan oleh marketing dan gengsi. Marketing membentuk pola pikir masyarakat tentang apa yang harus dilakukan di hari yang sebenarnya biasa saja ini, dan gengsi menyempurnakan pandangan bahwa 14 Februari harus dilewati dengan sesuatu yang spesial.

Kalau menurut saja, apa sih Valentine's day itu? Apakah kasih sayang hanya boleh ditunjukkan 14 Februari?
Bagi saya, Valentine's Day adalah setiap hari, sejak saya dapat menyayangi orang-orang di sekeliling saya hingga saya memejamkan mata untuk selama-lamanya.

Aniway,
Happy Valentine's day!!!
*For formality only*


U're the best I've ever had
~FeN~

3 thoughts:

DELLI said...

huks... ngikut2...
valentine tiap hari emang...
makanya...
ya gitu deh...

~'FeN'~ said...

ngikut2 apo???

DELLI said...

met valentine~