Sudah tak terhitung lamanya, kapan terakhir kali jemari saya menjelajahi keyboard untuk menampilkan sesuatu yang baru di blog saya. Entah kenapa, saya akhir-akhir ini malas berkarya dan lebih suka menikmati karya orang lain. Saya sibuk membaca ini dan ini, selain sibuk-sibuk bermutu yang lain.
Iya, saya tau, memang berlebihan. Nyatanya saya nulis, kok, 3 hari yang lalu, walaupun sama sekali ngga ada bobotnya...
Sekarang saya sedang duduk sendiri di depan komputer di dalam Business Library, yang dulunya bernama Library 2, setelah barusan ditinggal pergi oleh teman saya. Sendiri lagi, deh. Haha.
Minggu ini, saya merasa sungguh sibuk setelah melewati minggu lalu yang sungguh santai. Bener, seolah-olah saya terpental ke ruang dan waktu yang sama sekali berbeda.
Sepanjang minggu lalu saya habiskan dengan bersantai: menyambangi rumah demi rumah dalam rangka bersilaturahmi (dan minta angpao), mengambilkan makanan dan minuman untuk tamu-tamu yang datang ke rumah, makan semua makanan enak yang tersedia di rumah, tidur setenang dan senyenyak-nyenyaknya, bercanda tawa dengan keluarga tercinta, dan bercerita banyak hal dengan teman-teman yang seperti telah hilang ditelan bumi.
Dan tiba-tiba saja, tanpa sedikit pun saya sadari, apalagi saya harapkan, saya sudah berada di tengah-tengah kekacauan: deadline proposal yang semakin mendekat, presentasi yang sudah di depan mata, kuis-kuis yang mulai berdatangan, CEE Days yang memerlukan segenap dukungan, International Games yang harus diikuti, ECA point yang benar-benar mengecewakan, isu pengusiran yang akan dilakukan oleh hall-hall selama liburan karena Youth Olympic Games, ditambah ketertinggalan pelajaran-pelajaran yang membuat saya nyaris tak mengerti semua yang diucapkan oleh lecturer-lecturer.
Ohmigod.
Saya kesasar di ruang dan waktu yang salah.
Baru saja tiga hari saya kembali menekuni buku-buku dan soal-soal, tapi sudah terasa seperti tiga tahun lamanya. Saya lelah, fisik dan mental, jiwa dan raga, atau apa pun sebutannya, apa pun yang kau suka.
Tapi, terimakasih yang sedalam-dalamnya buat mentor saya yang tercinta. Saya kira dia sudah lupa sama saya walaupun di semester ini, nama saya terpampang sebagai muridnya. Ternyata saya salah. Dia masih ingat pada saya, mentee-nya. Dia mengajak saya ngobrol dan jalan bersama sehabis kelas. Mungkin maksudnya hanya untuk berbasa-basi, dia bertanya hal-hal sepele pada saya. Apa kabar? Bagaimana pelajaran semester ini? Walalupun sekadar leceh-leceh, saya senang. Senang sekali. Dia memompa semangat saya. Dia menyadarkan saya kalau masih ada orang yang ingat akan keberadaan saya. Ah, sayang sekali saya sama dia.
Saya kembali ingat pada resolusi saya tahun ini. Saya mau jadi orang yang lebih menikmati hidup, saya mau mengurangi keansosan saya, tapi saya tetap harus mempertahankan apa yang telah saya dapatkan di semester lalu. Akan sulit, memang, tapi saya harus berusaha. Hidup cuma sekali dan saya harus memperjuangkan apa yang ingin saya capai. Life is so short, so enjoy it!
Di tengah sejuta kekacauan dalam hidup saya, saya yakin saya masih bisa berdiri tegak sampai akhir, tak perduli seberapa besar badai yang mencoba merubuhkan saya dan seberapa kuat baja yang berusaha menjatuhkan saya. Saya pasti bisa. Smangat!!!
Ada kalanya kita berduka
Ada kalanya kita bersuka
Ada kalanya kita menyanyi bersama
Ada kalanya kita merindukan canda tawa
Ada kalanya kita terhanyut dalam kebahagiaan
Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan
Ada kalanya
Semua ada kalanya
U're the best I've ever had
~FeN~
Wednesday, February 04, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 thoughts:
Post a Comment