Thursday, February 05, 2009

Kunci itu Mimpi

Sambil menenteng sebuah kantong plastik dan menyangga sebuah file folder yang cukup tebal dan berat, aku memasukkan sebelah tanganku yang masih bebas ke dalam tas, bermaksud mencari kunci kamarku untuk membuka gerbang yang akan mengantarkanku ke lantai tiga. Tasku sudah teraduk, tapi kunci kamarku tetap tak ketemu. Tadinya bermaksud mengaplikasikan pepatah "Sambil menyelam minum air", sambil tetap memegang barang-barang, menemukan kunci, lalu naik, tapi si kunci tak kunjung menampakkan diri. Terpaksalah aku membebaskan diri dari beban-bebanku terlebih dahulu dan mulai berkonsentrasi mengaduk-aduk isi tas yang sudah teraduk sebelumnya.

Dan, tak sampai setengah menit, aku sudah berhasil menemukan kunciku.

Ya, itulah sepenggal cerita yang membuatku ingin menulis hari ini. Cerita tak penting memang, dengan durasi tak sampai 5 menit dan alur yang tak naik juga tak turun. Tapi dari kejadian inilah aku menyadari satu hal.

Semakin banyak beban yang kau pikul, semakin sulit kau menggapai impianmu

Dengan membawa banyak barang di tangan kiriku, aku tak mampu mengambil kunci di dalam tasku dengan mudah. Hanya tangan kananku yang bebas dan sangatlah tidak leluasa mencari barang sekecil itu di tengah tumpukan benda-benda lain hanya dengan satu tangan. Sungguh sulit. Namun, ketika aku meletakkan beban-bebanku, kedua tanganku bebas dan aku mampu memfungsikan kedua tanganku dengan optimal. Si tangan kiri bisa menyingkirkan benda-benda yang mengganggu sementara si tangan kanan mengaduk-aduk.

Kegiatan mengambil kunci tadi bisa dianggap sebagai idiom dari proses pencapaian mimpi. Kunci adalah mimpi, kedua tangan adalah diri sendiri, dan file folder serta kantong plastik adalah beban yang kita pikul.

Ketika kita memikul banyak beban, menggapai sesuatu terasa sangat sulit, bahkan mustahil. Namun, ketika kita menjalani semuanya dengan ikhlas, menyingkirkan beban, pikiran buruk, dan tekanan, kita akan mampu menyadari bahwa kita mampu menggapai apa pun yang kita inginkan.

Hati yang bersih, pikiran yang jernih, dan motif yang tak terkontaminasi niscaya akan mendekatkan mimpi yang sekian lama belum juga tereguk.

Kekuatan mimpi, aku percaya.


U're the best I've ever had
~FeN~

0 thoughts: